VIDEOGRAFI X DKV
|
Sejarah
Videografi dan Perkembangannya di Dunia
Sejarah videografi dimulai pada
pada abad ke-16 ketika kamera fotografi dan film seluloid telah ditemukan.
Penemuan ini pertama kali terbuat dari kotak kayu yang di dalamnya terdapat
lensa obsscure. Mengenal Sejarah Videografi dan Perkembangannya Videografi adalah media yang digunakan untuk merekam suatu kejadian menjadi
satu video dengan suara. Untuk membuat videografi berkualitas terbaik,
dibutuhkan keahlian dan pengetahuan yang mendalam. Dalam videografi, editor
bisa melakukan pengeditan tertentu guna memperoleh hasil sesuai kebutuhan.
Video tersebut dapat ditambahkan berbagai efek dan filter, suara, teks,
hingga warna yang diinginkan. Dikutip dari situs
sipadu.isi, tujuan dari videografi adalah menarik perhatian semua orang.
Karena itu, videografi bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk perusahaan,
organisasi, dan individu. Perkembangan videografi
yang canggih di zaman sekarang ini tidak luput dari kontribusi dari
orang-orang di masa lalu. Sejarah videografi sendiri dimulai pada abad ke-16. Pada masa itu, alat fotografi berupa kamera
fotografi dan film seluloid sudah ditemukan. Penemuan ini awalnya masih
terbuat dari kotak kayu yang di bagian tengah dalamnya terdapat lensa obsscure. Melalui film seluloid inilah mulai ditemukan ilusi
gambar tetap. Seiring waktu, seorang tokoh bernama Thomas Alva Edison turut
berkontribusi dalam munculnya motion picture dan kinetoskop yang
dikembangkan oleh Lumiere. Perubahan dan perkembangan terus dilakukan, hingga
akhirnya Thomas Alva Edison dan Lumiere berhasil menemukan videografi, yang
digabungkan dengan kamera dan proyektor. Seiring kemajuan zaman,
munculah sebuah telekomunikasi yang berkembang dari bentuk telegram pada
tahun 1844. Selanjutnya pada 1876, telepon sebagai alat komunikasi juga ikut
ditemukan. Puncaknya, pada 1880
ditemukan sebuah gelombang elektromagnetik yang menjadi cikal bakal pembuatan
televisi. Hingga pada 1894, muncul film bioskop yang bisa ditonton oleh
banyak orang. Lalu pada tahun 1895, mulai
muncul sebuah pesan yang disampaikan melalui radio, dan menjadi awal mula
perkembangan siaran radio. Teknologi
pun semakin berkembang pesat. Hingga pada 1941, muncul televisi komersial
yang digunakan untuk berbagai kebutuhan yang masih terus digunakan dan
mengalami perkembangan sampai sekarang. SIAPA PENEMU VIDEOGRAFI Sebagian besar sejarawan sepakat
bahwa kamera lensa tunggal Louis Le Prince yang dibuat pada tahun
1888 menciptakan video gerak pertama dan tertua yang pernah ada. Video
tersebut berjudul “Roundhay Garden Scene” yang merupakan film bisu berdurasi
dua detik yang memperlihatkan orang-orang berjalan di taman. Apa manfaat dan fungsi
videografi? Tujuan
videografi adalah untuk membuat video yang menarik. Semua orang dapat
membuat videografi sesuai kebutuhan masing-masing. Videografi dapat digunakan
untuk instansi, perusahaan, organisasi, maupun individu. Mengenal Seni Videografi,
Teknik Dasar Hingga Jenisnya Pengertian Videografi Videografi adalah suatu
media untuk merekam adegan atau kejadian dalam satu gambar berbentuk video
atau suara. Seperti yang sekilas disebutkan di awal, produk profesional tidak
luput dari peranan fotografer handal yang memahami teknik pengambilan gambar.
Berbekal kemampuan tersebut diperoleh hasil video yang bisa dinikmati
berbagai kalangan. Sebelum menghasilkan produk
jadi, setiap adegan yang direkam akan melewati proses editing sesuai
kebutuhan. Berbagai efek dan filter bisa ditambahkan, demikian pula dengan
teks, suara, atau komponen videografi lainnya. Proses editing ini membutuhkan
aplikasi khusus yang beberapa diantaranya ada yang bisa digunakan secara
gratis ataupun berbayar. Selesai pengeditan, video bisa menjadi konten yang
siap diunggah sesuai tujuan produksi. Teknik Dasar Videografi Dalam videografi dibutuhkan
teknik dasar. Teknik yang dimaksud seperti panduan untuk menghasilkan video
yang lebih berkualitas sehingga layak dipublikasikan. Tak hanya harus
memiliki pengetahuan tentang kamera, jenis lensa, dan cara pengoperasiannya,
seorang fotografer wajib menguasai teknik dasar pengambilan gambar yang
meliputi: 1. Teknik Pengambilan
Gambar Dibutuhkan pengambilan
gambar secara konsisten dan teratur untuk mendapatkan hasil video yang baik.
Tidak jarang dalam pengambilan gambar digunakan lebih dari satu kamera guna
mendapat hasil yang proporsional dan sekaligus menghemat waktu syuting.
Penggunaan banyak kamera juga membantu untuk mendapat gambar dari berbagai
arah, khususnya saat melakukan pengambilan gambar di ruang terbuka. Pada proses pengambilan
gambar videografi penting memperhatikan posisi guna menjaga keseimbangan
gambar di kamera. Posisi kamera harus tepat dengan sudut fokus semenarik
mungkin. Sehingga penonton bisa menikmati latar video, tapi tetap fokus pula
dengan adegan berisi pesan yang ingin disampaikan. 2.
Teknik Zoom Dalam
pengambilan gambar juga dibutuhkan teknik zoom atau perbesaran gambar. Agar
hasilnya tidak membosankan, dibutuhkan porsi tepat dalam penggunaannya. Di
mana terlalu banyak zoom bisa jadi membuat kualitas video jadi kurang dan
terlihat amatir. Teknik
zoom membutuhkan gerakan yang smooth dan stabil. Bila tidak teknik ini
malah berisiko merusak kualitas videografi yang diproduksi. Biasanya
penerapan teknik ini hanya dilakukan oleh mereka yang sudah profesional. 3.
Teknik Frame Pengambilan
gambar sebaiknya disesuaikan dengan frame yang tersedia. Di mana frame mampu
memberikan kesan yang menyatu dan menarik. Contohnya saat subyek berada di
tempat terbuka seperti pantai atau taman, maka pengambilan gambar mesti
mencakup pantai atau taman itu. Bila
video terlalu fokus dengan subyek saja sekiranya akan menimbulkan kesan
monoton dan membosankan dari kacamata penonton. Penonton tidak bisa menikmati
indahnya pemandangan di lokasi. Pengambilan adegan videografi di
lokasi-lokasi berbeda pun terkesan percuma bila tidak ditangkap oleh kamera. 4.
Teknik Pengambilan Wide Shot Teknik wide
shot ditujukan untuk pengambilan latar belakang. Teknik ini dilakukan
dengan membidik fokus dengan hal detail. Beberapa hal detail yang dimaksud
bisa berupa cahaya lampu, kapal, atau lainnya. Lewat hal mendetail itu,
videografi mampu menyampaikan pesan khusus sesuai tujuan pembuatan sembari
memberikan penekanan pada subjek tertentu. 5.
Teknik Pengambilan Sudut/Angle Teknik
dasar videografi berikutnya teknik pengambilan angle. Untuk pengambilan sudut
atau angle berbeda, biasanya digunakan footage. Penggunaan
teknik ini yaitu saat merasa gambar tidak dapat dimasukkan dalam editing.
Bila ingin mendapat hasil maksimal dibutuhkan pengambilan gambar dengan
memperhatikan jarak pandang. Pengambilan
gambar dari beberapa sudut berbeda akan memberi hasil yang lebih menarik.
Teknik pengambilan angle ini juga bisa memberikan detail pada subyek tertentu
sekaligus menyampaikan inti informasi yang ingin disampaikan kepada penonton. 6.
Menghindari Penggunaan Efek Mungkin
penggunaan efek dinilai dapat menambah kualitas video, sebenarnya tidak jika
dilakukan saat pengambilan gambar. Agar mendapat kualitas video yang baik
biasanya fotografer malah menghindari penggunaan efek. Pasalnya penggunaan
efek spesial cenderung membuat video lebih buram, terutama saat dilakukan
zoom atau perbesaran. Jika
memang ingin menghadirkan efek tertentu dan komponen videografi lainnya, maka
Anda bisa menambahkannya saat proses pengeditan. Di mana efek bisa diberikan
pada saat-saat tertentu untuk menambah kesan lebih dramatis atau sesuai
dengan tujuan adegan, jadi bukan pada keseluruhan video. 7. Menghindari Backlight Backlight
merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan cahaya matahari
membelakangi subyek. Pengambilan gambar dalam kondisi ini membuat subjek
terlihat gelap dan tidak terlihat jelas dalam gambar. Kondisi backlight
sekarang sudah bisa diatasi secara mudah. Misalnya dengan menggunakan kamera
yang canggih. Solusi lainnya Anda bisa mencoba pengaturan cahaya sedemikian
rupa yang diyakini mampu mengurangi efek backlight. Jenis-Jenis Videografi Hasil atau produk videografi dapat
digunakan untuk berbagai keperluan. Hal ini tergantung dari jenisnya. Berikut
ini beberapa jenis videografi sesuai penggunaannya, diantaranya: 1. Video Komunikasi Visual Jenis ini mengharuskan
video yang dibuat harus mampu menjadikan gambar sebagai perwakilan dalam
penyampaian suatu pesan. Dibutuhkan kepekaan saat syuting, teknik pengambilan
gambar yang baik, skenario matang, dan penyutradaraan handal agar pesan bisa
disampaikan sebagaimana seharusnya. 2. Video Jurnalistik Jenis berikutnya videografi
jurnalistik ini memiliki nilai berita. Terdapat narasumber, pendapat ahli,
verifikasi, konfirmasi, dan data yang valid. Video dikemas sedemikian rupa
menjadi produk berita yang layak diinformasikan kepada penonton. 3. Video Biografi Biografi seorang tokoh
berpengaruh tidak hanya dapat disajikan dalam bentuk tulisan atau buku. Kini
Anda juga bisa mengemas biografi dalam bentuk video yang menarik. Suguhan
biografi dalam bentuk video pun dinilai lebih membekas dalam ingatan audience
yang menjadi sasarannya. 4. Video Training Jenis videografi ini
biasanya dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi. Pengemasan kegiatan
training dalam bentuk video memberi kemudahan tersendiri terutama dalam
pemahaman. Pasalnya adanya ilustrasi atau gambar memberi pemahaman yang lebih
baik dibanding tulisan. 5. Video Dokumentasi Acara Dokumentasi menjadi satu
hal penting, baik untuk acara personal ataupun perusahaan. Dokumentasi ibarat
bukti konkret telah berlangsungnya suatu acara. Untuk dokumentasi personal
seperti pernikahan misalnya sekarang ini bisa dikemas lebih menarik dalam bentuk
video. Mengabadikan momen sakral yang dibidik dan dirangkai menjadi cerita
yang manis untuk dikenang di masa mendatang. 6. Video Dokumenter Video dokumenter merupakan
video yang menyuguhkan dokumentasi. Penggunaan teknik dasar videografi dalam
jenis video ini diperlukan agar mendapat sajian yang bagus dan meninggalkan
kesan dalam diri penontonnya. Sehingga mereka yang menonton bisa mengetahui
fakta-fakta yang memang ingin disampaikan melalui pembuatan video dokumenter
tersebut. 7. Video
Tutorial Penggunaan
teknologi sekarang terus berkembang dan semakin intens. Banyak orang mulai
memanfaatkan teknologi untuk menunjukkan bakat atau hal-hal yang digemari.
Bakat tersebut kemudian dikemas dalam bentuk video yang tidak jarang
dijadikan tutorial. Seperti tutorial memasak, berdandan, menggunakan hijab,
dan lain sebagainya. Produk video tutorial kemudian diunggah ke media sosial
dan menghasilkan pundi-pundi dalam jumlah menjanjikan. 8. Video
Promosi Videografi
juga bisa ditujukan untuk kegiatan promosi. Di mana adegan gambar diambil
mengikuti skenario tertentu dan ditujukan untuk mempromosikan sesuatu.
Promosi ini pun begitu luas, bisa untuk produk ataupun jasa. Pengemasan yang
baik tentunya akan menghasilkan video promosi menarik
yang selalu terlintas diingatkan mereka yang menontonnya. Itulah
beberapa jenis produk videografi sesuai penggunaannya. Kebutuhan akan
videografi dewasa ini terus meningkat. Tidak hanya untuk industri hiburan
saja, tapi sejumlah pekerjaan sekarang bisa dikemas menjadi video yang
interaktif. Seperti untuk kebutuhan tutorial, travelling, pemasaran, dan lain
sebagainya seperti yang sudah disebutkan di atas. Penggunaannya pun luas bisa
untuk perorangan hingga organisasi atau perusahaan. |
|
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar